Orientasi Kehidupan


Beda orang tamak dengan orang ikhlas hanya satu, orientasi hidup. Mungkin banyak orang tamak yang pintar, orang tamak yang cerdas, orang tamak yang pandai bergaul, orang tamak yang pandai meyakinkan orang lain untuk percaya pada dirinya. Namun keseluruhan yang menjadi kelebihan dia digunakan untuk menggapai tujuan yang sangat sempit. Tidak lain tujuan itu hanya sampai dunia saja, tidak sampai ke hari akhir, yang justru malah kekal dan abadi. Celakanya, kebanyakan orang tamak ini kemudian menggunakan segala cara, bahkan hingga memperdaya orang lain, merugikan orang lain, hingga tahap tidak peduli sanak saudara, istri dan anak.

Ketika orientasi seseorang adalah orientasi akhirat, maka senantiasa apa yang dilakukannya sejalan dengan apa yang diperintahkan Sang Khalik kepadanya, ketika orientasi seseorang adalah orientasi akhirat maka ia akan berupaya agar ia selalu mendapatkan poit berupa ridho Allah atas apa-apa yang dilakukannya. Dan tentu saja ini akan berdampak kepada lingkungan sekitarnya. Lingkungan akan merasa nyaman ketika ada orang-orang yang memiliki orientasi cemerlang seperti dirinya. Alam merasa diperhatikan, tumbuhan senang dengan rawatannya, hewan merasa tidak terabaikan karena berada pada tuan yang memeliharanya dengan baik, sanitasi lingkungan selalu bersih karena orang ini tahun percis Allah senang dengan kebersihan, orang tuanya tidak pernah khawatir karena ketika kelak ia renta dan tidak bisa berbuat apa2, putranya akan terus memanfaat moment merawat ayah bundanya untuk mendapat point ridho Ilahi.

Orientasi seseorang tidak pernah kasat nyata, namun tetap terasa. Rakyat tidak bisa melihat secara realita isi hati pemimpinnya, namun rakyat bisa merasakan dampak dari kebijakannya. Seorang Isteri yang sudah bertahun-tahun bersuami, akan mengerti orientasi kemana keluarganya akan dibawa oleh sang imam, ia hanya mampu memilih bertahan atau tidak ketika ternyata orientasinya hanya hingga duniawi saja.

Lingkungan kapitalis sekuleris cenderung menciptakan orang-orang yang berorientasi duniawi, atau bahkan tidak memilki orientasi sama sekali, anda bisa melihat anak-anak muda sekarang yang cenderung memaksakan kebahagiaan dirinya diatas penderitaan orang lain, entah itu ayahnya, bundanya, saudaranya, tentangganya, atau siapapun yang sempat kenal dengan dirinya. Karenanya, jika anda ditahap pencarian jati diri, segera temukan orientasi hidup anda sebelum terlambat.

Comments are closed.

Cyber Business School | Combining Art IT and Business