Hidup Mandiri Hidup Mulia


Andai engkau pergi mencari kayu bakar dan memanggulnya diatas punggungnya, sehingga dengannya ia dapat bersedekah dan mencukupi kebutuhannya (sehingga tidak meminta kepada) orang lain, itu lebih baik dari pada ia meminta-minta kepada orang lain, baik akhirnya orang itu memberinya atau menolak permintaannya. Kerana sesungguhnya tangan yang di atas itu lebih utama dibanding tangan yang di bawah. Dan mulailah (nafkahmu dari) orang-orang yang menjadi tanggung jawabmu.” Muttafaqun ‘alaih.

HMHM

Syari’at Islam adalah syari’at yang mulia dan senantiasa mengajarkan setiap kemuliaan kepada umatnya.Islam juga melarang setiap hal hina dan menyebabkan kehinaan kepada pelakunya.Syari’at ini berlaku dalam segala aspek kehidupan manusia, dimulai dari urusan manusia paling besar yaitu yang berkaitan dengan harga diri dan tujuan hidup mereka di dunia, hingga urusan mereka yang paling kecil.

Dalam hal yang berhubungan dengan tujuan hidup, Islam mengajarkan, agar seluruh umat manusia menghargai dirinya dan mendudukkannya pada posisi yang bermartabat,Umat manusia telah dijadikan sebagai umat yang lebih mulia dibanding makhluq lainnya ,Sehingga merupakan suatu kehinaan bagi mereka bila mereka merendahkan dirinya dengan mengabdikan kehidupannya kepada sesama makhluq.

Dalam pergaulan sesama manusia, islam mengajarkan agar mereka senantiasa berperilaku luhur nan terpuji Dan diantara bentuk akhlaq dan kepribadian mulia yang diajarkan oleh Islam kepada umatnya ialah sifat mandiri tak menggantungkan diri kepada orang lain dalam setiap keperluan hidupnya.

Tahukah anda bahwa dengan mencari nafkah sendiri martabat anda tak terkurangi sedikitpun bahkan akan semakin terjunjung tinggi? Betapa tak, dengannya anda akan kuasa berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah, dihadapan orang lain. Beda halnya bila anda telah mulai menggerogoti martabat anda dengan cara menjulurkan tangan kepada orang lain guna meminta sebagian dari hartanya.

Dahulu para sahabat dan ulama’ salaf bekerja guna mencukupi kebutuhannya sendiri, ada yang berdagang, ada yang bercocok tanam, dan ada yang menjadi pekerja, tanpa ada rasa sungkan atau gengsi.Ketika hendak memulai bekerja, mungkin rasa sungkan menghinggapi hati kita, terutama bila selama ini kita –dengan berbagai alasan- dimanjakan oleh orang tua.

Apalagi bila pekerjaan yang hendak kita lakukan tergolong pekerjaan kasar bila dibandingkan dengan tarap sosial kedua orang tua kita . Walau demikian halnya, tak salahnya bila anda tetap mencobanya!

Betapa banyak anda berikrar bahwa anda mencintai Nabi Shalallaahu alaihi wasalam saw  dan menyatakan bahwa beliau adalah suri teladan anda? Sekarang saatnya anda membuktikan kebenaran ikrar anda, yaitu dengan berusaha sepenuh hati untuk hidup mandiri, dan memenuhi kebutuhan anda dari hasil kucuran keringat sendiri.

Besarkan hatimu dan bulatkan tekadmu kerana dengan hidup mandiri, pintu-pintu surga semakin terbuka lebar untuk anda. Hidup dengan penghasilan sendiri dari pekerjaan yang halal adalah hidup yang benar-benar terhormat Dan penghasilan dari kucuran keringat sendiri adalah penghasilan yang paling membawa keberkahan.In Syaa’ Allah ,Aamiin.

Comments are closed.

Cyber Business School | Combining Art IT and Business