Bukan sekedar keahlian, apalagi tanpa keahlian


Pasti diantara kita semua pernah berfikir tentang kaidah sebab akibat, atau bisa juga disebut dengan kaidah kausalitas. Kaidah ini berlaku pada setiap amal perbuatan yang kita lakukan. Amal baik mendatangkan kebaikan, amal buruk mendatangkan keburukan. Begitu juga dengan rezeki, amal positif ketika menjemput rezeki akan mendatangkan keberkahan dan amal buruk ketika menjemput rezeki akan mendatangkan keresahan. Hanya kapan, berapa besar rezeki itu datang yang hingga sekarang masih menjadi hak Prerogratif Allah SWT.

Begitupun ketika seorang mahasiswa yang begitu rajinnya, belajar dan bekerja dengan ikhlas, mendapatkan passionnya ketika di masa perkuliahan, akan berdampak sangat baik terhadap prestasinya. Dan sebaliknya, mahasiswa yang tidak memiliki orientasi, mengambang tanpa tujuan yang jelas tentang apa yang seharusnya ia dapatkan, ia lakukan selama proses perkuliahan. Cepat lambat ia akan menemukan kejenuhan dan kemudian bertemu dengan dua pilihan, DROP OUT atau bangkit.

Dan ketika berhadapan dengan keadaan sesungguhnya, entah itu dalam dunia kerja, entah itu dalam dunia bisnis. Bukan hanya sekedar keahlian yang diperlukan dalam menghadapi keadaan itu, tentu saja, apalai jika menghadapi keadaan sesungguhnya tanpa keahlian. Ada faktor-faktor X yang lepas dari kurikulum yang didapat selama kuliah, yang harus siap dihadapi. Keahlian menjadi senjata, namun koleksi pengalaman merupakan penguasaan strategi perang dalam kehidupan.

Satu hal yang sering menjadi kunci seorang yang sukses, ia selalu berupaya, memaksimalkan keahliannya, memaksimalkan koleksi pengalamannya, memaksimalkan potensi postif dalam dirinya yaitu Bersyukur kepada Allah, Jujur, Rajin dan senantiasa bekerja ikhlas. Baik ketika bekerja untuk dirinya sendiri, maupun ketika bekerja untuk orang lain.

Comments are closed.

Cyber Business School | Combining Art IT and Business