Tolak Ukur Kesuksesan Dalam Pandangan Islam


BermamfaatSiapa orang yang tak ingin meraih kesuksesan? Tentu tak ada dan hampir mustahil bagi kita untuk menemukan orang yang tidak menginginkan kesuksesan. Sukses adalah sebuah bentuk kata yang selalu ingin dicapai dan selalu didambakan oleh setiap orang.

Setiap orang ingin sukses dan selalu mengukur nilai dirinya dari kesuksesan yang telah dicapainya, dalam hal apapun. Sebahagian dari kita menganggap bahwa kesuksesan bisa diukur melalui hal-hal yang bersifat material meskipun pada dasarnya sukses itu bukanlah selalu diukur dari hasil, melainkan juga dari proses.

Sedangkan Kesuksesan dalam pandangan agama berarti bahwa anda mampu untuk menjalani proses menuju kesuksesan dengan bekal spiritual, emosi, fisik, dan mental yang sesuai dengan ajaran agama, atau tak melenceng darinya.

Tentu apa yang dibicarakan sejauh ini adalah konsep kesuksesan yang terkesan umum. Kerananya diperlukan pengetahuan mengenai bagaimana konsep kesuksesan dari sudut pandang agama, yang pada intinya beranggapan bahwa kesuksesan di dunia ini semata-mata hanya titipan Sang khaliq, yang mana manusia memanfaatkannya untuk hal tertentu yang berdampak positif bagi diri-personal dan juga bagi manusia di sekitarnya.

Diriwayatkan dari Jabir berkata,”Rasulullah saw bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni)

Kesuksesan dalam Islam tolak ukurnya berasal dari tingkat pencapaian individual, atau kepemilikan harta yang diperlukan untuk kepentingan menghadap sang maha pencipta, yakni:

  • Mengunakan harta untuk bersedekah dan berzakat, menyalurkannya untuk orang-orang yang tak mampu.
  • Kesuksesan yang diukur dari harta yang sebagian kecil lainnya digunakan untuk kemaslahatan masyarakat yang hidup di sekitar
  • Berhaji sebagai sebuah salah satu cara untuk memahami spiritualitas. Maksudnya, anda sebagai orang Islam diharapkan menyisihkan sebagian hartanya untuk melaksanakan ibadah haji.

Jadi  kesuksesan tak semata berkaitan dengan kepemilikan harta, melainkan juga bagaimana orang yang telah meraih kesuksesan memperoleh kebahagiaan dengan cara membahagiakan lingkungan di sekitarnya.

Dilihat secara umum, kesuksesan adalah benar menjadi tujuan hidup, namun bagaimana orang menjalani proses untuk mencapai kesuksesan adalah sebuah hal yang perlu dipertimbangkan.

Semoga Bermamfaat

Comments are closed.

Cyber Business School | Combining Art IT and Business