Menjadikan Kerja Sebagai Ibadah


Bekerja Sebagai IbadahBekerja sebagai ibadah mungkin sudah sering Anda dengar. Banyak orang mengartikan ibadah hanyalah hal-hal yang diwajibkan dan berkaitan langsung dengan pengharapan pada pahala dari Allah seperti sholat, zakat, puasa, sedekah dan haji.

Secara garis besar, ibadah dikategorikan menjadi 2 hal:

1. Ibadah mahdhah

Ibadah secara langsung kepada Allah, atau ibadah ritual. Rumusnya ibadah yang dilakukan kerana Allah dan sesuai syariat

2. Ibadah ghairu mahdhah

Ibadah yang disamping berhubungan dengan Allah juga melibatkan interaksi dengan sesama manusia dan  mkhluk lain. 

Dari kedua katergori tersebut, bekerja termasuk ke dalam poin yang kedua, karena saat melakukan pekerjaan, Anda melakukan interaksi dengan orang lain, seperti bos, anak buah, klien atau juga pelanggan.

Bekerja sebagai ibadah sangat mungkin dilakukan. Bahkan di dalam Al-Qur’an banyak menerangkan perintah untuk bekerja, seperti yang tertuang pada beberapa ayat di antaranya Surat At-Taubah: 105, Qashash: 26 dan Al Jumuah: 10.

Rasullulah SAW juga menyampaikan yang intinya adalah kelelahan karena mencari nafkah dapat menghapus dosa yang bahkan dosa tersebut tidak dapat dihapus dengan shalat, zakat dan haji.

Lalu, bukankah Anda bekerja untuk mencari nafkah, memberi makan keluarga dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka? Namun, tidak semua jenis pekerjaan termasuk ibadah walaupun banyak hadist yang menerangkan kewajiban bekerja.

Bekerja sebagai ibadah itu bagaimana? Berikut adalah tipsnya:

  1. Berniatlah dengan benar

Kegiatan mencari nafkah yang kita lakukan akan dinilai ibadah oleh Allah apabila diniatkan dengan lurus yaitu mencari nafkah kerana Allah,

“Sesungguhnya sholatku, ibadahku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” ( Q.S Al An-‘aamayat : 162 )

  1. Bekerja dengan cara yang benar

 Junjung tinggi sportifitas atau kejujuran. Pekerjaan yang mengandung unsur suap, korupsi atau mengambil hak orang lain tentu akan hilang nilai ibadahnya, walaupun pada awalnya kita berniat karena Allah.

  1. Jenis pekerjaan yang baik

Ada banyak jenis pekerjaan yang tersedia. Kita tentu harus dengan bijak memilih mana yang menghasilkan pendapatan halal dan diridhoi oleh Allah.

  1. Menjaga perilaku saat bekerja

Seringkali, kita tidak sengaja melakukan hal-hal yang sebenarnya dilarang oleh agama saat bekerja atau berada di lingkungan pekerjaan. Contohnya menggunjing, menjegal rekan kerja, menjilat atasan dan sebagainya. Hal-hal tersebut mungkin sepele, namun dapat menghapus nilai ibadah dari apa yang kita kerjakan.

  1. Dilakukan dengan tulus dan ikhlas

Bekerja merupakan salah satu bentuk ikhtiar yang dilakukan oleh manusia agar mendapat ridho dari Allah. Setelah kita berdoa melalui niat, kita berikhtiar dengan berusaha. Setelah itu kita bertawakal atas hasil apa yang akan kita dapatkan kelak atas apa yang kita ucapkan dalam doa dan upayakan dalam usaha.

  1. Digunakan untuk hal yang baik

Akan lebih mudah mendapatkan ridho Allah atas rejeki tersebut apabila kita menggunakannya untuk hal-hal yang baik dan menghindari penggunaan yang justru menjauhkan diri dari rasa bersyukur atau memboroskan pendapatkan kita tersebut.

Semoga Bermamfaat

Comments are closed.

Cyber Business School | Combining Art IT and Business