Kisah Seekor Kodok Kecil


Suatu hari ada sebuah perlombaan yang dilaksanakan dalam sebuah negeri kodok, dengan hadiah yang menggiurkan sang Raja Kodok mengundang seluruh rakyatnya yang berani mengikuti perlombaan ini. Perlombaan ini merupakan perlombaan yang berbahaya, dan tidak ada batasan usia untuk mengikuti perlombaan ini. Alhasil banyak yang mendaftar untuk mengikuti perlombaan ini, karena iming-iming hadiah yang besar. Perlombaan ini adalah perlombaan memanjat gedung dengan banyak rintangan.

Ada satu hal yang menarik pada perlombaan itu, ada seekor kodok kecil yang kurus ikut serta pada perlombaan tersebut, dan ternyata hal itu menyita perhatian masyarakat lain yang menonton perlombaan tersebut. Betapa tidak, sementara kodok lain bertubuh tinggi besar dengan bentuk badan yang berotot, sang kodok kecil nan kurus itu dengan percaya dirinya berada ditengah kerumunan kodok-kodok besar.

Benar saja, seluruh masyarakat kodok mentertawakan sang kodok kecil yang kurus itu, begitupun dengan peserta lainnya. Mereka langsung menghina dan merendahkan sang kodok kecil. Namun sang kodok kecil tidak bergeming sekalipun disekelilingnya meremehkan ia semua.

Perlombaan pun berlangsung, sang wasit telah meniupkan peluit tanda peserta harus bergegas menaiki gedung yang terjal dan penuh hambatan. Satu persatu peserta menyerah, tumbang diperempat jalan. Sang kodok kecil walau dengan payahnya ia terus memanjat, tidak memperdulikan kata orang. Sementara satu persatu peserta tumbang ketika penonton meneriakkan kata-kata “Wah sangat terjal, sulit sekali”, dipertengah jalan sisa peserta tinggal lima ekor kodok saja, mereka rata-rata bertumbangan karena tidak tahan dengan teriakan penonton yang mengatakan “wah sangat terjal, sulit sekali, banyak hambatannya”. Begitu terus sepanjang perlombaan, namun sang kodok kecil nan kurus itu terus memanjat, dengan payah namun pasti, ia mulai mengalahkan peserta lain yang menjadi lawannya.

Hingga penghujung gedung pun sang kodok kecil terus memanjat sendirian, sementara peserta lain menyerah. Masyarakat semakin kebingungan, bisa seperti itu sang kodok kecil mengikuti perlombaan ini. Teriakan yang tadinya berbunyi negatif seperti “wah sangat terjal, sulit sekali, banyak hambatannya, lawannya kuat-kuat”, mendadak berubah serentak mendukung kodok kecil itu “Ayo, kodok kecil kamu BISA”.

Sampailah kodok kecil memenangkan pertandingan tersebut, dan ia mendapatkan hadiah yang dijanjikan sang Raja Kodok. Pada sesi pers conference, beberapa wartawan dari berbagai media cetak dan elektronik menanyakan hal yang sama dan serempak, “Apa yang menjadi rahasia dari keberhasilan sang kodok kecil ?”,  Sambil tersenyum sang kodok itu menjawab “saya mengkonversi kata-kata negatif menjadi kata-kata positif yang menjadi pemicu saya untuk berhasil”. Subhanallah.

Comments are closed.

Cyber Business School | Combining Art IT and Business